Wednesday 25 October 2023

Pembatik Level 4, Bukan Tentang Menjadi Duta, tapi ini tentang Bagaimana Belajar dan berbagi

        Mengikuti kegiatan Pembatik adalah sebuah perjalanan Panjang Pengembangan diri. Mulai dari Level 1 (Literasi), Level 2 (Implementasi), Level 3 (Kreasi) hingga Level 4 (Berbagi dan berkolaborasi). Setiap level memiliki tantangan tersendiri menyelesaikannya. Sejak 2019 saya selalu mengikuti ajang ini, tapi tidak pernah berhasil sampai ke jenjang level 4. setelah mengevaluasi diri, ternyata  bukan karena ketidakmampuan menyelesaikan tugas. Tapi konsistensi dan menjaga frekuensi adalah kunci utama menyelesaikan level demi level. Secara pribadi, sampai pada level IV ini, banyak tantangan didepan mata. Level 1 nyaris saya lalui dengan mulus, tapi Level 2, level 3 hingga 4 luar biasa, seperti saya ceritakan pada tulisan sebelumnya (klik ini).

namun di tulisan kali ini saya akan lebih spesifik menceritakan tahap demi tahap  saya mengeksekusi Level 4. hingga pada tahap ini, beberapa kegiatan saya ikuti baik yang sifatnya wajib maupun pelengkap, seperti berikut:

1. Mempelajari Modul yang ada di Google Class Room

                Di level 4 ini ada tiga modul yang wajib kita pelajari secara bertahap, karena tiap modul ada beberapa bagian, mulai dari video pengantar, Kegiatan belajar, e- modul hingga Paparan materi tiap modul, secara terperinci tiap modul mengandung materi sebagai berikut:

  • Modul 13 tentang publikasi karya tulis untuk pengmbangan profesi guru
  • Modul 14 tentang membangun komunikasi dan kolaborasi dalam prmanfaatan platform teknologi 
  • Modul 15 tentang strategi berbagi memanfaatkan Media Sosial
Ketiga modul tersebut saya print out untuk dibaca, karena terkadang mata saya mudah lelah ketika membaca melalui layar laptop atau gadget lainnya. Hampir semua modul saya baca ulang, karena  belum menguasai betul materi yang disampaikan di dalamnya. 

2. Mengikuti Sinkronus dan Asinkronus dengan sahabat duta Kabupaten Luwu Utara maupun Provinsi bahkan Pusat.

        Tentunya tak cukup dengan membaca Modul dan materi dalam Class Room saja. Ada beberapa materi yang tidak bisa kita langsung fahami, butuh kolaborasi, bertanya, diskusi baik kepada sahabat Duta maupun Sahabat Teknologi. Sangat banyak ilmu tambahan yang saya dapatkan dalam kegiatan Sinkronus dan Asinkronus ini. Saya biasa bercanda kepada rekan-rekan dengan menganalogikan otak saya seperti kanebo kering yang lama tidak dipakai, tiba-tiba direndam di air panas, kembali luwes, fleksibel, dan merasa bermanfaat. Adapun kegiatan Sinkronus dan Asinkronus yang saya ikuti sebagai berikut:
  • Kuliah Umum pembatik pada hari Senin, 9 Oktober 2023
  • Sinkronus Pembatik Level 4 Sahabat teknologi Provinsi Sulawesi Selatan pada hari kamis, 12 Oktober 2023
  • Sinkronus Pembatik Level 4 Sahabat Teknologi Kabupaten Luwu Utara pada hari ….., … Oktober 2023 dihadiri Duta teknologi Sulawesi selatan tahun 2018, Ibu yundini Mattalunru
  • Aktif berkomunikasi di Class Room dan Grup WA Sahabat teknologi Sulawesi Selatan

3. Berbagi Praktik baik inovasi pembelajaran

        Pada tahapan ini, Setiap Sahabat Teknologi diwajibkan Webinar di Komunitas Belajar PMM Provinsi, dan berkolaborasi sebanyak-banyaknya dengan Sahabat teknologi melakukan praktik baik di lingkungan, Sekolah, baik secara Daring maupun luring. Dalam hal ini saya melakukan sebanyak 3 kali yaitu:
  • Pengimbasan di Sekolah tentang pemanfaatan akun belajar.id dalam pembelajaran
dalam hal ini, membahas Raport pendidikan, Pemanfaatan belajar.id dalam pembelajaran, Membuat kelas Maya Hybrid dengan Google site, sampai merancang Ekosistem Google Wordspace untuk kebutuhan Administrasi sekolah kedepannya.

Pada Kegiatan ini, dihadiri oleh Kordinator Pengawas Bina kecamatan. diawali dengan presentasi dan desiminasi Raport pendidikan UPT SMP Negeri 6 Satap malangke Barat, lalu saya melanjutkan pengimbasan kepada rekan-rekan guru tentang Pemanfaatan Akun belajar.id dalam pembelajaran. diawali dengan mengaktifkan akun belajar.id semua rekan guru dan peserta didik lalu mengimbaskan kepada rekan guru terkait pemanfaatannya. adapun point-point yang saya jelaskanan
        a. Membuat Google Site
        b. Membuat Soal dengan Google Form
        c. memasukkan/Embem Soal Kedalam Google Site
        d. Presensi dan Refleksi dengan Google Form

  • Webinar Webinar Komunitas Belajar PMM Provinsi pada tanggal 19 Oktober 2023
     
Pada Kegiatan Webinas ini diikuti .... Peserta dari berbagai kabupaten dan dihadiri langsung oleh Kabid GTK dan kabid SMP Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Luwu Utara. Pun hadir Duta Teknologi 2019 ibu Yundini Mattalunru. Materi disampaikan dengan Alot yang hanya awalnya menargetkan 1 jam pertemuan dan dilanjutkan dengan kegiatan asinkronus namun Webinar berlangsung selama 2 jam
  • Webinar  GEBUK E DINAS (bergerak Tumbuhkan Ekosistem Digital Pendidikan Indonesia) pada tanggal 22 Oktober 2023

4. Menerapkan Pembelajaran Berbasis TIK, dalam hal ini saya menggunakan MPI kelas maya yang telah saya eksekusi pada Pembatik level 3 dan mengimpelentasikan dalam kelas yang saya ampuh.


Vlog Praktik baik Pemanfaatan TIK dalam Sintaks Pembelajaran 
        
        pada Vlog ini, saya melakukan kelas hybrid dengan menggunakan MPI Google Site, dengan memanfaatkan akun Belajar.id siswa dan Cromebook sekolah, secara berkelompok Peserta didik mengakses Kelas maya yang telah dibuat. kelas maya pun bisa diakses di rumah peserta didik dengan menggunakan smartphone. peserta didik sangat interaktif dalam pemanfaatan MPI Kelas maya tersebut. kedepannya saya berikhtiar akan konsisten membangun kelas maya Tersebut agar lebih kaya konten dan Pembelajaran. 

Kesimpulan
        Pada akhirnya, Pembatik telah membuka paradigma saya, bahwa menjadi guru bukan tentang bagaimana kita Mengajar di depan Peserta Didik. Tapi guru adalah bagaimana dia selalu belajar, menggali potensi dan mengevalusi diri terhadap kekurangan-kekurangan yang ada. Guru adalah mereka yang tidak asing oleh perkembangan zaman dan mampu membawa diri ke generasi yang mereka didik.
            Saya telah mengambil muhasabah dari perjalanan Panjang Pembatik 2023, bahwa Pembatik ternyata bukan tentang mengejawantahkan diri sebagai Duta Teknologi 2023. Jauh dari itu, Ada yang lebih penting, pembatik telah menyadarkan kita bahwa guru sekarang telah menghadapi Generasi Z yang tentunya dunianya adalah dunia teknologi. Berapapun umur kita saat ini, jika profesi kita adalah Seorang Guru maka hukumnya fardu ain untuk melek teknologi. Apalagi teknologi yang berkaitan dengan pembelajaran. Saya menyadari bahwa begitu luas teknologi yang bisa kita gunakan dalam pembelajaran, pun saya menyadari bahwa ternyata sahabat teknologi di luar sana memiliki ilmu yang luar biasa dan mereka tidak kikir membaginya. Tidak lupa, saya takzim kepada para Duta teknologi yang tidak kikir membagi pengalamannya sampai pada predikat Duta. Terkhusus Ibu Yundini Mattalunru, Duta Teknologi 2018 sulawesi Selatan asal Luwu Utara. Terima kasih atas bimbingannya, terima kasih telah menjadi sahabat, kakak, bahkan orang tua yang tak hentinya membimbing dan menyemangati kami Sahabat teknologi Sulawesi Selatan Asal Luwu Utara, Jazakillah Khairo kak yundini.
        Jika diberi umur panjang, saya niatkan akan mengikuti pembatik lagi tahun depan. Karena saya yakin ada ilmu baru pastinya di setiap tahunnya. Bertemu dengan orang-orang positif yang ingin mengupgrade diri. Berada pada lingkungan yang positif akan menarik hal-hal positif tentunya.

Takzimku
Kaharman
Sahabat teknologi Sulawesi Selatan 2023
Guru yang tak akan pernah berhenti Berguru

Friday 20 October 2023

Perjalanan Pembatikku

Pembatik adalah ajang Peningkatan Kompetensi pendidik untuk mendukung terciptanya inovasi pembelajaran. Sewaktu pertama kali melihat tentang ajang ini saya langsung memantapkan diri untuk ikut. Sudah agak lupa-lupa ingat. Kapan mulainya saya mengikuti kegiatan ini, jika tidak salah ingat, sepertinya tahun 2019. Tiap tahunnya saya mengikuti ketika ajang ini dibuka. Namun tidak pernah bisa sampai level 4. Tahun 2022 lalu hanya sampai di level 3, beberapa tahun lalu, Cuma sampai level 2,1 bahkan pernah hanya ikut registrasi dan tidak mengikuti modul dan kelas.

Alhamdulillah, Sudah mengoleksi Sertifikat 3 Level

Aku tak ingin mencari alasan asbab musabab sehingga tak bisa menyelesaikan level demi level. Pada tahun-tahun sebelumnya. Tapi saya mengatakan bahwa sejak 2019 saya belajar bahwa, segala sesuatu terkhusus Pembatik haruslah dikerjakan dengan ulet, sabar, cermat, dan terpenting konsistensi dan menjaga frekuensi semangat menyelesaikan level demi level.

Jika ingin bercerita hambatan dan tantangan. Justru tahun 2023 adalah tahun terberat bagi saya. Saaat deadline pengumpulan tugas level 2, Qadarullah istri kecelakaan dan dirawat di rumah sakit selama 8 hari dan bertepatan dengan perayaan 17 Agustusan yang mengharuskan peserta didik banyak aktivitas luar kelas. Sekali ke sekolah gagal mengambil gambar. Sehingga hampir semua scene saya ambil dari tugas pembatik level 2 tahun 2022. Pada saat deadline pengumpulan tugas level 3, anak saya yang masuk rumah sakit selama 10 hari, bertepatan dengan Pelatihan Google Master Trainer Lv 1 dan Seleksi wawancara BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia). Yang mengharuskan saya membagi waktu seakurat mungkin. Sadar bahwa saya tidak mungkin menjalankan semuanya, maka saya ikhlaskan gugurkan GMT saat itu dan mempertahankan pembatik.

Saat Mengerjakan Tugas Pembatik di RS Hikma Masamba

Jika ditanya tentang tips menyelesaikan level demi level Pembatik. saya tidak memiliki tips khusus selain konsistensi. Mengikuti semua modul baik video maupun pdfnya. Bahkan beberapa modul saya harus print out. Karena mata terkadang cepat capek ketika membaca di depan layar dan ulangi mempelajari beberapa modul yang belum dirasa mantap. Yang terakhir, tugas level di kerjakan sedini mungkin. Agar tidak dikejar deadline.

Yang terpenting dari semua rangkaian Pembatik adalah kita berproses, belajar, berkolaborasi memantaskan diri menjadi pembelajar dan pengajar era 5.0, mengutip salah satu ungkapan duta teknologi Sulawesi Selatan asal Luwu Utara Ibu Yundini “menjadi duta adalah bonus, yang terpenting adalah bagaimana kita belajar berkolaborasi untuk mengembangkan kompetensi, bagaimana kita menjadi model untuk teman-teman guru di sekitar kita”. Pun saya tertarik dengan Quote salah satu sahabat Teknologi Sulawesi selatan dalam Materinya "Seorang guru bukan dikatakan pensiun di saat berusia 60 tahun tapi seorang guru dikatakan pensiun jika ia berhenti BELAJAR - Mr. Steven REFO"