Monday 24 July 2017

DARI MANA ASAL GURU GARIS DEPAN ITU, SAYA KIRA MASIH MORATORIUM HINGGA 2019 ?

Beberapa hari terakhir ini Euforia segelintir pengguna media social Facebook dengan angka 18 digit memenuhi berandaku. Mengucapkan syukur, merayakan, atau pamer tergantung personalnya, tapi tindakan pengguna media social tersebut tentunya menuai pro-kontra. Ucapan selamat dari teman dekat, tagihan traktir dari sahabat lama, atau hujatan haters menjadi bumbunya dan menurut saya hal itu wajar. Bebe rapa diantara mereka sepertinya memang RIYA (bahaya riya), tapi diantara mereka lebih banyak yang murni sebagai ungkapan syukur semata. Oke, kembali ke judul, DARI MANA ASAL GURU GARIS DEPAN ITU, SAYA KIRA MASIH MORATORIUM HINGGA 2019 ?

Guru Garis Depan  adalah jalur khusus pendaftaran ASN Formasi Guru di tanah air, hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan guru di daerah berkategori 3T ( Terluar, Terdepan, dan Tertinggal). Formasi yang digunakan adalah formasi daerah yang masuk kategori 3T akan tetapi pelaksanaan seleksinya dikoordinasikan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Berawal dari analisa kebutuhan tenaga Kependidikan oleh pemerintah daerah/provinsi yang kemudian diserahkan ke KEMENPAN, kemudian sinkronisasi potensi GGD dari program PPG PRAJABATAN DIKTI untuk merumuskan jumlah kuota per kabupaten/provinsi. Hingga Pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, seleksi kompetensi bidang dilakukan dan dikoordinasi oleh  Kementerian pendidikan dan kebudayaan.

“Guru Garis Depan (GGD) adalah suatu Program dari Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang bekerja sama dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta pemerintah daerah dalam memeratakan pelayanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, yang utama dalam hal mendistribusikan guru-guru. dan biasanya akan didistribusikan ke daerah-daerah terpencil yang tujuannya adalah pemerataan pelayanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan program guru gari depan juga tak lepas dari komitmen pemerintah untuk membangun indonesia mulai dari daerah yang terluar.”


Siapa saja yang boleh mengikuti seleksi CASN GGD Tersebut ?
Mereka adalah lulusan Program Profesi Guru Prajabatan Dikti yang terbagi dalam 5 kategori:
1.      PPG S1 PGSD Berasrama : pendidikan yang diperuntukan bagi lulusan S1 PGSD atau D2 PGSD, ditempuh selama 1 tahun (18-20 sks)
2.      PPG S1 Basic Science berasrama: Pendidikan yang diperuntukkan bagi lulusan MIPA, Pendidikan ditempuh selama 1 tahun (18-20 SKS)
3.      PPG SMK Kolaboratif: Pendidikan yang diperuntukkan bai calon Guru SMK
4.      PPG Terintegrasi: Kuliah Kependidikan (Bagi lulusan SMA dari daerah 3T), lulus langsung sudah dapat sertifikat pendidik (Multi grade), Masa pendidikan 9 semester
5.      PPG SM-3T: Pendidikan yang diberikan kepada alumni  Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM-3T), Silakan cek di http://seleksi.dikti.go.id/sm3t

Apa/Siapa/bagaimana/kapan/dimana SM-3T Itu?

11.  Apa?
     SM-3T adalah program pemerintah mengirim Sarjana Muda ke daerah 3T setelah memenuhi
-         seleksi Administrasi (S1 Kependidikan, IPK 3,0 , akreditasi jurusan minimal B, Sehat Jasmani & Rohani, Bebas Narkoba dan sejenisnya, Siap ditempatkan dimana saja di wilayah NKRI.
-         Seleksi Akademik ( Seleksi Tes Kemampuan Akademik/TPA, seleksi Keprodian, Kemampuan Bahasa Inggris)
-         Seleksi Wawancara (diantara pertanyaannya : siap mengabdi untuk Negara? Tahu berenang? Siap Gugur disana?)
-         Pra kondisi Semi Militer selama 2 minggu ( materi survive, ketahan malangan, kebangsaan, hingga latihan semi militer ke hutan selama 3 hari )
Durasi waktu seleksi 3-4 bulan

     2.     Siapa ?
Mereka adalah para sarjana Muda (3 tahun terakhir) yang siap mengabdi untuk Negara
     3.     Bagaimana ?
SM-3T cukup extrim, tidak sedikit yang gugur dalam mengikuti program ini, belum yang sakit, malaria, kecelakaan, medan ekstrim, penolakan oleh masyarakat setempat dan berbagai tantangan yang mereka bisa selesaikan secara santun. Tapi pada akhirnya para sarjana muda tersebut menanam benih indah disana
     4.     Kapan ?
SM-3T mengabdi selama setahun di daerah 3T, setelah itu istirahat selama 6 bulan, lalu masuk PPG selama  1 tahun, dan jika ingin ditotal 3 tahun dari proses pendaftaran hingga selesai PPG, dan itu kontrak DILARANG MENIKAH
     5. Dimana?
Tentunya di daerah 3T.

Jadi, jika ada yang mengatakan program GGD adalah Program INSTAN/PREMATUR, mungkin dia harus masuk kedalam mesin waktu lalu kembali ke tahun awal program ini(sm-3t) dibuka (2011).
Saat SM-3T tak ada sarjana yang meliriknya,

Saat sarjana muda takut dengan kata PAPUA,

Saat Sarjana lebih memilih kerja di instansi Swasta dengan gaji besar daripada Ke 

Sudut Negeri mendengar Jeritan Para Anak didik yang haus akan Sosok Pendidik.

Saat mereka menertawakan kami para SM3T dan mengingatkan agar tidak pakai KOTEKA disana

Saat beberapa keluarga menghujat dengan keputusan kami ikut SM3T

Saat mantan memilih menikah ketika Kami masih sementara mengikuti Program SM-3T (ini apa? Cut !)

Akhir kata saya, selamat buat para GGDers, semoga tulisan ini bisa menjawab beberapa pertanyaan khalayak. Jika ada mengujatmu balaslah dengan emotion J , dan link tulisan ini. Agar mereka mengerti bahwa GGD bukanlah bayi premature.

SALAM MENGABDI,