SORONG-29 September 2016. Seorang
relawan GURU GARIS DEPAN meninggal dunia, hal ini telah dikonfirmasi di grup
facebook Masyarakat SM-3T Indonesia yang diposting oleh Direktur MSI sendiri
Bapak Akhiruddin Haer:
Ali Sofwan (GGD Sorong) |
“Duka kembali menghampiri kita.
Selamat jalan putera terbaik bangsa. Pahlawan pendidikan Maju
Bersama Mencerdaskan Indonesia
Telah berpulang ke Sang Pencipta, saudara, sahabat, sekaligus
guru kita, Pak Ali Sofwan, peserta GGD I penugasan Kabupaten Sorong, Papua
Barat. Kabar mengejutkan ini datang tadi pagi, Almarhum ditemukan meninggal di
kamarnya dengan posisi tangan kanan menghadap ke atas, sementara tangan kirinya
dalam kondisi memegang perut. Sekarang ini, jenazah sementara dalam proses visum di rumah sakit setempat.
…………………………..dst”
Hingga
pagi ini, kiriman tersebut masih berada di posisi teratas dan telah mendapatkan
1689 like dan 720 komentar. Mengalahkan like dan komentar perihal GGD yang
sementara ditunggu sebagian besar penghuni Grup tersebut.
Kematian
adalah sesuatu yang sudah ditetapkan waktunya tanpa mengenal golongan, umur,
siapa, kapan dan dimana. Kaya Miskin, Tua Muda, perempuan laki-laki, dirumah
ataupun diperantauan seyogyanya kita harus siap menunggu kematian. Seorang
kakek (yang ahli ibadah) di kampungku pernah mengatakan “hal yang paling aku takuti adalah kematian, namun itulah hal yang
paling aku tunggu”. Dalam surat Al-Imran ALLAH SWT berfirman:
Artinya:
sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (Q.S Al-Imran: 145)
Jika Malaikat Izra’il sudah menjemput
, mau atau tidak mau, siap ataupun
tidak siap, kita harus tabah. Kita
tak mungkin lari bersembunyi, ataupun meminta pertolongan kepada siapa.
Allah
SWT Berfirman:
Artinya:
dimana saja kamu berada, kematian akan medapatkanmu, kendatipun kamu didalam
benteng yang tinggi dan kokoh…..”(Q.S. An.Nisa: 78)
Yang
wajib dilakukan hanyalah mempersiakan diri, berbuat baik sebanyak-banyaknya,
menanam pahala di ladang amal, mengajarkan ilmu yang dititipkan Allah, menyedekahkan
sebagian rejeki.
Ayahku
pernah berpesan
Ala
massia-sia muatu taue, narekko narapi’ni ajjalengna
tennapassadia
bokong temmawari (klik untuk penjelasanlebih lanjut)
orang yang
paling menyesal adalah yang sudah tiba ajalnya
tanpa
menyiapkan Bekal yang tidak basih
hal
ini senada dengan salah satu hadits Rasulullah SAW:
Artinya: jika telah
meninggal anak cucu adam maka
terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sadaqah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, dan anak yang senantiasa mendoakannya
(H.R. Muslim)
Saudaraku Ali Sofwan, betapa aku iri
mendengar kabar dukamu, jihad memerangi kebodohan di Negeri ini adalah ladang
surga bagimu. Hanya sedikit rasa sedih mendengar kabarmu, yang ada lebih ke
rasa iri, haru, dan bangga memiliki saudara sepertimu. Kamu sudah memiliki BOKONG TEMMAWARI pesan Ayahku. Kamu
sudah mengamalkan Hadits Nabi itu. Lalu keraguan apa lagi bagimu untuk
mendapatkan Surga-Nya. Sadaqah Ilmu yang telah kamu bagikan kepada pilar-pilar
negeri di ujung timur sana, Ilmu yang telah kamu bagikan kini membuat mereka
sedikit faham arti hidup, dan anak didik, saudara semarwah SM3T, semuanya telah
dan akan selalu mendoakanmu. Betapa aku iri dengan semua yang kamu miliki.
Terakhir semoga kamu wahai saudaraku dipanggil dengan panggilan Indahnya oleh
AllahSWT dalam firmannya:
Artinya: Hai
jiwa yang tenang !, kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridhai-Nya, maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku,dan masuklah
kedalam Surga-Ku
(Q.S Al-Fajr: 27-30)
Alfatihah…!
No comments:
Post a Comment
Komentar Anda ?