Friday 30 September 2016

SM3T BERDUKA TAPI AKU IRI



SORONG-29 September 2016. Seorang relawan GURU GARIS DEPAN meninggal dunia, hal ini telah dikonfirmasi di grup facebook Masyarakat SM-3T Indonesia yang diposting oleh Direktur MSI sendiri Bapak Akhiruddin Haer:

Ali Sofwan (GGD Sorong)
“Duka kembali menghampiri kita.
Selamat jalan putera terbaik bangsa. Pahlawan pendidikan Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia
Telah berpulang ke Sang Pencipta, saudara, sahabat, sekaligus guru kita, Pak Ali Sofwan, peserta GGD I penugasan Kabupaten Sorong, Papua Barat. Kabar mengejutkan ini datang tadi pagi, Almarhum ditemukan meninggal di kamarnya dengan posisi tangan kanan menghadap ke atas, sementara tangan kirinya dalam kondisi memegang perut. Sekarang ini, jenazah sementara dalam proses visum di rumah sakit setempat.
…………………………..dst”
Hingga pagi ini, kiriman tersebut masih berada di posisi teratas dan telah mendapatkan 1689 like dan 720 komentar. Mengalahkan like dan komentar perihal GGD yang sementara ditunggu sebagian besar penghuni Grup tersebut.
Kematian adalah sesuatu yang sudah ditetapkan waktunya tanpa mengenal golongan, umur, siapa, kapan dan dimana. Kaya Miskin, Tua Muda, perempuan laki-laki, dirumah ataupun diperantauan seyogyanya kita harus siap menunggu kematian. Seorang kakek (yang ahli ibadah) di kampungku pernah mengatakan “hal yang paling aku takuti adalah kematian, namun itulah hal yang paling aku tunggu”. Dalam surat Al-Imran ALLAH SWT berfirman:
Artinya: sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (Q.S Al-Imran: 145)

Jika Malaikat Izra’il sudah menjemput , mau atau tidak mau, siap ataupun tidak siap, kita harus tabah. Kita tak mungkin lari bersembunyi, ataupun meminta pertolongan kepada siapa.
Allah SWT Berfirman:
Artinya: dimana saja kamu berada, kematian akan medapatkanmu, kendatipun kamu didalam benteng yang tinggi dan kokoh…..”(Q.S. An.Nisa: 78)

Yang wajib dilakukan hanyalah mempersiakan diri, berbuat baik sebanyak-banyaknya, menanam pahala di ladang amal, mengajarkan ilmu yang dititipkan Allah, menyedekahkan sebagian rejeki.
Ayahku pernah berpesan
Ala massia-sia muatu taue, narekko narapi’ni ajjalengna
orang yang paling menyesal adalah yang sudah tiba ajalnya
tanpa menyiapkan Bekal yang tidak basih
           
hal ini senada dengan salah satu hadits Rasulullah SAW:
Artinya: jika telah meninggal  anak cucu adam maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang senantiasa mendoakannya
(H.R. Muslim)

            Saudaraku Ali Sofwan, betapa aku iri mendengar kabar dukamu, jihad memerangi kebodohan di Negeri ini adalah ladang surga bagimu. Hanya sedikit rasa sedih mendengar kabarmu, yang ada lebih ke rasa iri, haru, dan bangga memiliki saudara sepertimu. Kamu sudah memiliki BOKONG TEMMAWARI pesan Ayahku. Kamu sudah mengamalkan Hadits Nabi itu. Lalu keraguan apa lagi bagimu untuk mendapatkan Surga-Nya. Sadaqah Ilmu yang telah kamu bagikan kepada pilar-pilar negeri di ujung timur sana, Ilmu yang telah kamu bagikan kini membuat mereka sedikit faham arti hidup, dan anak didik, saudara semarwah SM3T, semuanya telah dan akan selalu mendoakanmu. Betapa aku iri dengan semua yang kamu miliki. Terakhir semoga kamu wahai saudaraku dipanggil dengan panggilan Indahnya oleh AllahSWT dalam firmannya:
Artinya: Hai jiwa yang tenang !, kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku,dan masuklah kedalam Surga-Ku 
(Q.S Al-Fajr: 27-30)

Alfatihah…!

No comments:

Post a Comment

Komentar Anda ?